Abstraksi
Penjelasan Umum
Indeks Tendensi
Konsumen (ITK) adalah indikator perkembangan ekonomi terkini yang dihasilkan
Badan Pusat Statistik melalui Survei Tendensi Konsumen (STK). ITK merupakan
indeks yang menggambarkan kondisi ekonomi konsumen pada triwulan berjalan dan
perkiraan pada triwulan mendatang.
Sampel STK di Provinsi
Sulawesi Tengah pada triwulan IV-2014,
berjumlah 160 rumahtangga. Rumah tangga
terpilih merupakan sub-sampel dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas)
khusus di daerah perkotaan. Pemilihan sampel dilakukan secara panel antar
triwulan untuk memperoleh gambaran yang lebih akurat mengenai perubahan
persepsi konsumen antar waktu.
Indeks Tendensi Konsumen (ITK) triwulan IV-2014
- ITK Sulawesi Tengah
pada triwulan IV-2014 tercatat 108,16 artinya bahwa masyarakat menilai kinerja
ekonomi triwulan IV-2014, lebih tinggi dibandingkan triwulan III-2014 meskipun
tingkat optimisme pada triwulan ini tidak setinggi triwulan sebelumnya yang
mencatat indeks sebesar 112,79.
Peningkatan kinerja ekonomi ini didorong oleh pengaruh kaitan
inflasi dengan konsumsi makanan sehari-hari rumah tangga dengan indeks pada
triwulan IV-2014 yang sebesar 122,68; lebih tinggi dibandingkan indeks triwulan
sebelumnya yang sebesar 109,02.
- Selain variabel tingginya kaitan pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan, dua variabel pembentuk ITK lainnya juga menunjukkan
peningkatan. Variabel Tingkat konsumsi beberapa komoditi makanan dan bukan
makanan pada triwulan IV-2014 mencatat indeks sebesar 108,75 lebih rendah
dibandingkat dengan triwulan sebelumnya.
- Variabel tingkat pendapatan rumah tangga mencatat indeks sebesar 100,18
pada triwulan IV-2014, lebih rendah dibandingkan triwulan III-2014
dengan indeks sebesar 116,24.
Perkiraan Indeks Tendensi Konsumen (ITK)
Triwulan I-2015 dan ITK Sulampua
Perkiraan ITK Sulawesi Tengah pada triwulan I-2015 sebesar 107,63, artinya kondisi ekonomi konsumen diperkirakan meningkat dengan tingkat optimisme lebih rendah dibandingkan triwulan IV-2014 yang memiliki indeks sebesar 108,16.
Dari sepuluh
provinsi di kawasan Sulampua, perkiraan
nilai ITK tertinggi terjadi di Provinsi Papua
dengan ITK sebesar 111,62,
disusul oleh Provinsi Sulawesi Utara dan
Papua
Barat dengan indeks masing-masing 108,91
dan 108,71.
Sedangkan ITK terendah diperkirakan dialami oleh Provinsi Maluku
dengan indeks sebesar 102,23.